Sikap Positif Dalam Menghadapi Cobaan
Lalu bagaimana cara kita menghadapi cobaan? Kata kuncinya adalah
bagaimana kita menyikapi ujian tersebut. Mungkin kita berada dalam
sebuah kondisi dimana kita memang tidak punya pilihan, artinya kita
harus mengalami ujian itu. Namun, sebenarnya kita selalu punya pilihan,
setidaknya dalam sikap.
Menyikapi cobaan dengan positif sebenarnya sudah cukup, sebab sikap positif
akan melahirkan semangat tidak menyerah, semangat mencari solusi, dan
yang jelas, jika sikap positif itu berdasarkan Al Quran dan hadits,
diiringi dengan niat ikhlas, maka kita PASTI akan mendapatkan balasannya
di akhirat nanti.
Apa saja sikap positif yang harus kita pegang?
Yakinlah Anda Sanggup
Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar
apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan
sesudah kesempitan. (QS.65:7)
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS.2:286)
Yakinlah bahwa setiap cobaan yang diberikan Allah kepada kita sesuai
dengan kadar kemampuan kita. Jika kita merasa tidak sanggup menghadapi
cobaan atau ujian yang kita alami, itu adalah sinyal bahwa kita harus
meningkatkan kualitas diri kita. Bukan ujiannya yang terlalu berat, tapi
diri kita sendiri yang loyo dan payah. Perbaiki diri, bukan mengeluh
akan beratnya ujian.
Keyakinan diri bahwa kita akan sanggup menghadapi ujian, menjadikan diri kita tidak akan menyerah, sehingga mengambil tindakan untuk memperbaiki diri dan mencari solusi. Yakinlah Anda bisa, insya Allah.
Yang Kita Benci Bisa Jadi Baik Bagi Kita
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,
dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS2.216)
Kita harus yakin, bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi kita.
Mungkin kita menyukainya, padahal itu buruk bagi kita sehingga Allah
menghilangkannya dari kita. Terasa pahit, padahal justru itu yang
terbaik bagi kita. Kita mungkin tidak mengetahuinya, tapi Allah
mengetahui. Jadi berprasangka baiklah bahwa apa yang terjadi itu untuk
kebaikan Anda. Allah Maha Penyayang.
Cobaan Bukan Berarti Allah Benci Kepada Kita
Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu. (QS.93:3)
Cobaan itu tidak menunjukan bahwa Allah membenci kita. Rasulullah saw
pun diberikan ujian oleh Allah, padahal beliau adalah habibillah
(kekasih Allah). Jadi ujian bukan berarti benci. Justru untuk kebaikan
sebagainya dijelaskan melalui ayat dan hadits yang sudah dibahas diatas.
Tenanglah, Kemudahan Akan Datang
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. 94:5-6)
Jangan khawatir dengan kesulitan, sebab Anda akan menemukan kemudahan. Syaratnya Anda harus bersedia melalui kesulitan tersebut.
Jika Anda Menghadapi Cobaan, Perbanyak Shalat
Apabila Rasulullah saw menemui suatu kesulitan, maka beliau segera mengerjakan shalat. (HR Abu Dawud)
Shalatlah bukan malah melamun, bukan malah mengeluh. Jika mau
menangis, menangislah kepada Allah. Bangun malam, dirikan shalat malam,
dan mintalah petunjukan dan pertolongan kepada Allah.
Berdo’a dan Selesaikan Kesulitan Orang Lain
Barangsiapa ingin do’anya terkabul dan dibebaskan dari
kesulitannya, hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang
lain (HR Ahmad)
Berdo’alah, karena Allah akan mengabulkan do’a kita. Dan, salah satu
rahasia agar do’a itu dikabulkan, selesaikan atau bantu kesulitan orang
lain. Mungkin aneh, kita sendiri sedang mengalami kesulitan tetapi malah
harus menyelesaikan kesulitan orang lain. Ini adalah perintah Allah dan
tidak mungkin salah.
Bersabarlah
Aku (rasulullah) mengagumi seorang mukmin yang bila memperoleh
kebaikan, dia memuji Allah dan bersyukur. Bila ditimpa musibah, dia
memuji Allah dan bersabar. (HR Ahmad)
Orang yang berbahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang yang terkena ujian dan cobaan, dia bersabar. (HR Ahmad)
Ada yang mengatakan bahwa sabar adalah resep untuk segala masalah.
Memang benar. Tentu saja dengan definisi sabar yang benar. Seseorang
yang sedang berperang membela agama Allah yang bersabar, adalah mereka
yang teguh dalam peperangan itu. Justru Allah melarang kita menyerah
atau meninggalkan pertempuran. Artinya menyerah bukanlah definisi sabar.
Sabar adalah keteguhan dalam kebenaran.
Sabar juga bisa berarti adalah tetap teguh dalam mecari solusi. Anda
tetap teguh dalam perjuangan keluar dari masalah. Jika Anda melakukan
sabar dengan sabar yang benar, insya Allah solusi akan datang.
Dakwah
“Kalian harus menyeru kepada kebikan dan melarang dari
kemungkaran. Kalau tidak, Allah akan mengirim hukuman kepada kalian,
saat kalian berdo’a kepada-Nya, Dia tidak mengabulkan doa kalian.” (HR At Tirmidzi)
Berdo’alah kepada Allah, dan agar do’a kita dikabul kita harus
berdakwah, menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Jangan
berhenti berdakwah karena kita sedang dalam kesulitan, justru dakwah
akan memudahkan kita mengatasi kesulitan. Jangan mengeluh masalah begitu
berat, sementara kemungkaran kita diamkan saja. Jangan mengeluh tidak
bisa mengatasi ujian, sementara kita tidak mengajak orang kepada
kebaikan.
Khusyu’
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya
yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’,
(yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya,
dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (QS.2:45-46)
Dan, mintalah pertolongan dari Allah dengan shabar dan shalat. Ini
memang tidak mudah kecuali bagi mereka yang khusyu’, yaitu orang yang
yakin bahwa dia akan menemui Allah dan akan kembali kepada-Nya. Saat
kita yakin bahwa kita akan kembali kepada Allah, maka sebesar apa pun
masalah yang kita hadapi, semuanya menjadi kecil, sebab urusan besar itu
mempersiapkan diri untuk di akhirat nanti.
Inilah berbagai panduan dari Al Quran dan hadits bagaimana cara menyikapi cobaan dengan benar dan akan membawa solusi.